Kabut Asap di Jambi Makin Pekat

Kamis, 03 September 2015 | 12:58 WIB
Kabut Asap di Jambi Makin Pekat
Kondisi kabut asap di Jambi (Antara/Wahdi Septiawan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kota Jambi mengeluh akibat kabut asap semakin pekat menyelimuti daerah ini. Sehingga membuat jarak pandang yang terbatas sekitar 300 meter sampai, Kamis (3/9/2015) pagi.

Kabut asap tebal merata di seluruh kawasan di Kota Jambi. Aktivitas masyarakat terlihat berjalan normal meski kagiatan belajar mengajar masih terhenti sebagai dampak bencana tahunan itu.

Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Jambi masih normal meski dengan jarak pandang yang terbatas menyusul kabut asap pekat akibat pembakaran lahan dan kawasan hutan di sejumlah kabupaten.

Informasi yang diperoleh menyebutkan hingga Kamis siang, tidak ada maskapai perbangan yang beroperasi meski ratusan calon penumpang masih menumpuk di bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi.

Seorang warga, Paiman, menyatakan prihatin dengan kondisi udara Jambi yang tidak sehat akibat kabut asap tebal.

"Hari ini kabut asap tambah tebal dan saya berharap pemerintah bekerja ekstra melakukan pemadaman lahan atau hutan yang terbakar," tambah dia.

Selain itu, Paiman meminta pihak berwenang agar serius menegakkan hukum dengan menindak tegas siapapun yang telah membakar lahan dan hutan untuk kepentingan membuka kebun.

"Ulah segelintir orang yang tujuannya memperkaya dengan membakar lahan untuk areal perkebunan itu berdampak kerugian besar bagi lingkungan hidup, dan ancaman keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya," kata warga Kota Jambi itu.

Sementara beberapa hari sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jambi menyebutkan sebanyak 320 titik panas atau 'hot spot' terdeteksi di provinsi itu pada Senin, 31 Agustus 2015.

"Hot spot update pada 31 Agustus 2015 pukul 05.00 WIB di Provinsi Jambi berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua sebanyak 320 titik," kata Kepala Seksi dan Informasi BMKG Jambi Kurnia Ningsih. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI