Suara.com - Ahmad Sotar Harahap siap dicopot Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta.
"Dicopot nggak apa-apa. Kan kewenangan gubernur itu. Siapa yang mau lawan (Ahok), ngaco aja," kata Sotar di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2015).
Sotar baru mulai menjabat Sekretaris Dewan DPRD pada Januari 2015.
Ia mengaku belum mendapatkan surat pemberitahuan mengenai pemberhentian dari jabatan sekretaris dewan.
"Saya belum tahu malah. Tanya dia aja yang punya kewenangan (kenapa saya mau dicopot). Saya mah bersedia ditempatin di mana saja, legowo saja. Yang penting saya sudah kerja maksimal. Kalau saya ada salah ya gimana, namanya manusialah," kata Sotar.
Gubernur Jakarta mengagendakan pengumuman perombakan jabatan tingkat eselon II, III, dan IV, pada Jumat (4/9/2015).
DI Balai Kota pagi tadi, Ahok menjelaskan kesalahan sekretaris dewan.
Antara lain, sekretaris dewan tidak memberikan salinan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap laporan keuangan DKI tahun 2014 pada sidang paripurna, kepada pemerintah.
Ahok juga kesal dengan kasus pungutan liar di lahan parkir basement lantai 3 gedung DPRD. Ahok curiga uang pungli mengalir ke kantong salah satu pejabat yang belakangan namanya disebut-sebut akan dicopot.
"Ya, bisa soal kasus BPK kemarin, bisa urusan KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara). Bisa urusan parkir dan bisa macem-macem yang lain," kata Ahok.