PAN Dukung Jokowi, Demokrat Klaim Jadi Kunci di DPR

Rabu, 02 September 2015 | 17:59 WIB
PAN Dukung Jokowi, Demokrat Klaim Jadi Kunci di DPR
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima panji Partai dari Ketua Sidang Paripurna Kongres EE Mangindaan pada penutupan kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat rupanya merasa diuntungkan dengan beralihnya dukungan PAN dari gerbong politik Koalisi Merah Putih (KMP) ke pemerintahan Joko Widodo.

Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto mengatakan manuver politik PAN ini justru menguntungkan buat partainya yang bisa menjadi kunci di DPR.

"Lihat saja nanti, masalah hitung-hitungan kan bisa (dilihat)," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto di DPR, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Demokrat, sambungnya, juga tidak akan merubah sikapnya. Demokrat tetap pada pendiriannya, yaitu sebagai partai penyeimbamng, tidak berkoalisi dan beroposisi. Sehingga, apa yang ada di Parlemen, sangat ditentukan oleh Demokrat.

"Yang jelas, kuncinya di Demokrat," tegas Agus.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk mendukung penuh segala program yang dijalankan pemerintahan.

"PAN bergabung. Kalau sebelumnya mendukung, kami menyatakan bergabung dengan pemerintah untuk menyukseskan seluruh program pemerintah," ujar Zulkifli di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Dia mengatakan pihaknya kali ini tidak lagi mendukung, tetapi benar-benar ingin berkontribusi bersama pemerintah menyelesaikan persoalan lesunya perekonomian Indonesia saat ini.

Menurut dia, sudah saatnya PAN menilai seluruh pemangku kepentingan negeri ini bersatu bersama-sama untuk mengutamakan kepentingan bangsa negara, kepentingan rakyat Indonesia, kepentingan NKRI diatas kepentingan kelompok ataupun partai.

Namun, Zulkifli mengatakan pihaknya belum melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan Koalisi Merah Putih (KMP) terkait pendeklarasian pihaknya bergabung dengan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI