“Ada dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Lampung. Mereka mulai dari umur 35 sampai diatas 85 tahun,” kata Tumi.
Tumi mengatakan kejuaran nasional atletik master ini adalah untuk membuktikan bahwa PAMI memiliki prestasi seperti cabang olahraga lainnya. Pasalnya, PAMI selama ini hanya dipandang sebagai cabang olahraga rekreasi.
“Kita ingin membuktikan bahwa atlet veteran ini juga berprestasi. Mereka juga menyumbangkan darma baktinya untuk mengharumkan nama bangsa. Jadi anggapan PAMI merupakan cabang olahraga rekreasi dan senang-senang itu tidak benar. Kita juga ingin diperhatikan seperti yang lainnya,” kata Tumi.
Sebelumnya, tambah Tumi kejuaran nasional atletik master ini dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Namun, karena ingin adanya suasana yang baru tahun ini dilaksanakan di Stadion Sriwedari.
“Di usianya yang sudah senja ini mereka tidak ingin nglokro atau malas-malasan. Justru mereka ingin membuktikan kepada generasi muda kalau mereka itu ingin berkarya, punya semangat, berjuang untuk bangsa terutama bidang olahraga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat PAMI Tono Amboro mengatakan kejuaraan ini merupakan seleksi awal untuk menghadapi kejuaraan Asia Master Atletik Tahun 2016 di Singapura. Sekaligus persiapan mengikuti World Master Atletik Championships 2016 di Parth Australia Barat pada 26 Oktober -6 November 2016.
“Jumlah peserta paling banyak berasal dari DKI Jakarta, yakni 113 orang, Jawa Tengah 111 orang, Jawa Barat 47 orang, Kalimantan Selatan 33 orang, Kalimantan Barat 17 orang, Lampung 12 orang, Sumatera Utara sembilan orang, Daerah Istimewa Yogyakarta lima orang, dan Kalimantan Timur empat orang,” katanya. (Labib Zamani)