Menkumham Bicara Soal Isu Buwas Dicopot Karena Bikin Gaduh

Rabu, 02 September 2015 | 17:13 WIB
Menkumham Bicara Soal Isu Buwas Dicopot Karena Bikin Gaduh
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengaku belum tahu tahu kepastian kabar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso akan dicopot.

"Aku nggak tahulah (pencopotan itu). Karena itu kan terserah pimpinan Polri," kata Yasonna di DPR, Rabu (3/9/2015).

Beredar isu Budi Waseso akan dicopot karena dia dianggap berkontribusi membuat gaduh situasi perekonomian, antara lain dengan upaya mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Tapi saya kira terlepas dari apa namanya bisa saja disebut menimbulkan kegaduhan tapi ada beberapa hal hanya soal teknis, tapi Budi menurut saya melakukan penegakan hukum di bawah kepemimpinannya banyak kasus yang dibongkar. Hanya mungkin barangkali ada hal-hal yang perlu mungkin tata caranya saja. Tapi saya kira kita harus apresiasi penegakan hukum, hanya bagaimana teknis dan caranya," kata Yasonna.

Lebih jauh, Yasonna mengatakan saat ini kondisi ekonomi nasional sedang tidak baik. Itu sebabnya, kata dia, proses hukum harus berjalan tanpa membuat kegaduhan dan mengganggu perekonomian.

"Jadi saya tetap penegakan hukum dilakukan tetapi barangkali ada cara-cara ya silent revolution ya atau apalah," kata dia.

Budi Waseso membantah isu turut berkontribusi membuat gaduh situasi perekonomian.

"Tidaklah, masa saya bikin gaduh. Saya konsen penegakan hukum, yang memberitakan kan teman-teman wartawan," kata Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri.

Budi Waseso menegaskan Bareskrim menangani berbagai kasus dugaan korupsi murni didasari niat menegakkan hukum, tidak ada kepentingan politik.

"Saya murni penegakan hukum, tidak ada kaitan dengan yang lain," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI