Suara.com - Negara Sierra Leone di Afrika Barat belum bisa berlega karena ternyata negara itu belum terbebas dari wabah eblola. Padahal berulang kali negara itu mengklaim bebas dari ebola.
Namun, Selasa (1/9/2015) kemarin ada perempuan yang meninggal tiba-tiba. Perempuan itu tewas pada 29 Agustus. Dia berusia sekitar 60 dan berasal dari Desa Sella, Kambia.
Setelah diuji, dia terjangkit ebola. Sejumlah pihak menilai ini menandakan kemunduran dari klaim bebas ebola yang didengungkan.
Baru pekan lalu Sierra Leone menyatakan bebas ebola. Pada puncak wabah ebola, Sierra Leone telah melaporkan lebih dari 500 kasus baru muncul tiap pekan.
Sementara di Guinea ada tiga kasus yang dikonfirmasi dalam seminggu hingga 23 Agustus lalu. Lainnya di Liberia diklaim kasus ebola sudah habis sejak 23 Juli.
Sementara media PBB, mengatakan klaim nol kasus ebola di Sierra Leone disebabkan eksperimental vaksi di sana. Namun ini harus perlu pengujian panjang.
"Meskipun tidak ada yang ingin melihat lebih banyak kasus virus Ebola di Sierra Leone, semua tim kami akan bersiaga dan siap untuk merespon," kata Anders Nordstrom, Perwakilan WHO di Sierra Leone.
Hasil sementara yang diterbitkan Juli lalu menunjukkan percobaan vaksin ebola di Guinea sangat efektif terhadap Ebola.
WHO mengatakan pada hari Sabtu, 29 Agustus swab diambil dari seorang wanita yang meninggal di usia sekitar 60, di Desa Sella, Tonko Limba, Kecamatan Kambia, dinyatakan positif virus Ebola. (BBC/UNnews)