Menkeu Sampaikan 3 Ukuran Keberhasilan Kebijakan Perubahan Iklim

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 02 September 2015 | 04:35 WIB
Menkeu Sampaikan 3 Ukuran Keberhasilan Kebijakan Perubahan Iklim
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia telah menerapkan ukuran keberhasilan kebijakan perubahan iklim untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan, di antaranya memasukkan agenda perubahan iklim dalam perencanaan anggaran.

"Indonesia telah menerapkan tiga ukuran keberhasilan kebijakan perubahan iklim untuk tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Menkeu di Jakarta, Selasa (1/9).

Ukuran selanjutnya, kata dia, Indonesia telah meningkatkan efektivitas anggaran dalam manajemen dan penggunaan sumber-sumber keuangann untuk pembangunan berkelanjutan.

Ia mengatakan bahwa ukuran terakhir adalah mengerahkan sumber keuangan lain untuk agenda perubahan iklim.

Tiga ukuran tersebut, kata dia, salah satunya terwujud dalam Green Fiscal Paper pada tahun 2009 yang memicu pengarusutamaan perubahan iklim dalam perencanaan anggaran dan pembangunan.

Efektivitas anggaran untuk pendanaan iklim, lanjut dia, implementasinya telah didukung kerangka mitigasi fiskal serta sistem penilaian dan penandaan anggaran emisi rendah.

"Sistem ini memungkinkan kita melacak seluruh alokasi anggaran dan pengeluaran dalam mitigasi iklim serta mengombinasikan indikator kinerja anggaran untuk menilai usaha mencapai target pengurangan emisi," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menuturkan bahwa Inggris telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan RI dalam mengidentifikasi dan membantu menghubungkan pendanaan untuk kegiatan terkait dengan perubahan iklim.

"Membantu pemerintah merencanakan dan menganggarkan dengan cara seperti itu merupakan hal yang penting untuk membantu mengurangi emisi di samping juga mengejar pertumbuhan ekonomi," kata Dubes.

Menurut dia, 2015 adalah tahun penting dalam melawan perubahan iklim sehingga pihaknya mengajak negara-negara Asia Pasifik memiliki komitmen dan menerapkannya dalam aksi nyata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI