Tak Lolos Capim KPK, Jimly Asshiddiqie: Kita Mesti Ikhlas

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 01 September 2015 | 15:58 WIB
Tak Lolos Capim KPK, Jimly Asshiddiqie: Kita Mesti Ikhlas
Jimly Asshiddiqie saat Tes Capim KPK. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie akhirnya tak lolos menjadi salah satu dari 8 nama yang disampaikan Pansel KPK ke Presiden Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, kepada suara.com, Jimly mengungkapkan bisa menerima keputusan dari tim Pansel KPK.

 “Kita positif saja. Nggak apa tidak dipilih. Kalau dinilai ada yang lebih baik, kita mesti ikhlas terima semata-mata untuk bangsan dan negara saja,” terang Jimly melalui pesan singkat, Selasa (1/9/2015).

Dia mengakui kalau keputusan tim Pansel KPK justru malah bisa membuatnya bisa lebih fokus dengan tugasnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

“Dengan begitu saya bisa fokus di DKPP untuk sukseskan dulu Pilkada 2015. Sama mulianya dimana saja mengabdi. Pansel sudah bekerja keras. Kita mesti hargai dan hormati keputusannya,” tambah Jimly lagi.

 Seperti diberitakan, Presiden Jokowi sudah menerima 8 nama capim KPK. Nama-nama itu nantinya bakal  diajukan ke DPR untuk uji kepatutan dan kelayakan untuk menjabat sebagai pimpinan KPK.

Berikut nama Capim KPK yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Pansel KPK.

1.Bidang pencegahan, Saut Situmorang (staf ahli kepala BIN)

2.Bidang pencegahan, Surya Chandra (direktur Trade Union Center dan dosen Unika).

3. Bidang penindakan, Alexander Marwata (hakim ad hoc Tipikor)

4. Bidang penindakan, Basaria Panjaitan (Polri).

5. Manajemen,  Agus Rahardjo (mantan LKPP)

6. Manajemen,  Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja sama Antar-Komisi dan Instansi KPK).

7. Supervisi dan monitoring, Johan Budi SP (Pelaksana Tugas Pimpinan KPK)

8. Supervisi dan monitoring, Laode Muhammad Syarif (Lektor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Senior Adviser Partnership for Govermance Reform in Indonesia).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI