Fraksi PDI Perjuangan Punya Pertanyaan Khusus Buat 8 Capim KPK

Selasa, 01 September 2015 | 15:40 WIB
Fraksi PDI Perjuangan Punya Pertanyaan Khusus Buat 8 Capim KPK
Tim Pansel KPK. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan rupanya sudah tak sabar hendak melakukan fit and proper test , alias uji kelayakan dan kepatutan kepada 8 capim KPK yang lolos seleksi dan sudah diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (1/9/2015).

Politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang bahkan bakal mengajukan pertanyaan khusus kepada 8 calon yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

“Kita sifatnya menunggu di Komisi III (DPR). Kita harap Presiden bisa segera mengirim surat agar kita bisa bekerja. Dalam fit and proper test nanti saya akan pertanyakan pada tiap calon itu tentang anatomi KPK apakah mereka paham? Bagaimana mereka bisa duduk terpilih nantinya sebagai capim KPK kalau mereka tidak memahami anatomi KPK?" kata Junimart, dihubungi, Jakarta, Selasa (1/8/2015).

Selain itu, Junimart ingin mengetahui kemampuan dari para capim KPK ini. Apalagi ada capim KPK yang memiliki latar belakang akademisi.

"Kita tentu lihat kemampuan mereka nantinya, belum tentu misalnya dosen mereka memahami, dosen itu kan berteori kita memang  perlu man in talk, tapi kita juga  butuh man in action," ujarnya.

Berikut nama Capim KPK yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Pansel KPK.

1.Bidang pencegahan, Saut Situmorang (staf ahli kepala BIN)

2.Bidang pencegahan, Surya Chandra (direktur Trade Union Center dan dosen Unika).

3. Bidang penindakan, Alexander Marwata (hakim ad hoc Tipikor)

4. Bidang penindakan, Basaria Panjaitan (Polri).

5. Manajemen,  Agus Rahardjo (mantan LKPP)

6. Manajemen,  Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja sama Antar-Komisi dan Instansi KPK).

7. Supervisi dan monitoring, Johan Budi SP (Pelaksana Tugas Pimpinan KPK)

8. Supervisi dan monitoring, Laode Muhammad Syarif (Lektor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Senior Adviser Partnership for Govermance Reform in Indonesia).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI