Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebutkan ada tiga risiko yang dialami oleh kelompok warga miskin di Jakarta. Menurutnya, tiga risiko itulah yang kini tengah diminimalisir oleh Pemda DKI.
"Jadi saya sampaikan, orang miskin itu sial betul. Artinya sudah hidup kumuh, dia punya tiga risiko utama yang dihadapi saat hidup di kawasan kumuh. Yaitu risiko banjir, risiko kebakaran dan risiko sakit," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Dengan banyaknya relokasi permukiman kumuh, terutama warga yang berada di bantaran kali Ciliwung, menurut Djarot, pemerintah DKI berupaya membantu warganya.
"Sampai saat ini kita bisa meminimalisir dampak-dampak negatif itu. Tapi itu tiga hal yang mengancam mereka yang (masih) tinggal di permukiman kumuh," jelasnya.
"Mereka juga saudara kita. Saya lebih suka menyentuh kayak begini karena lebih bermanfaat. Belum lagi penyakit muntaber, ISPA, kaki gajah dan terkena penyakit pes karena kencing tikus," tambah Djarot.
Jika permukiman kumuh terus ditertibkan, maka mantan Wali Kota Blitar tersebut menjamin angka kemiskinan dapat berkurang di Jakarta.
"Angka kemiskinan kita meningkat meskipun secara nasional angka kemiskinan Jakarta paling rendah. Peningkatan itu terjadi karena jumlah pendatang yang menetap di Jakarta setiap tahunnya meningkat," jelas Djarot.