Suara.com - Plt KPK Johan Budi Sapto Wibowo menyatakan siap menghadapi proses uji kepatutan dan kelayakan setelah dinyatakan lolos seleksi capim KPK dari 8 nama yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (1/9/2015).
"Saya ikuti saja prosesnya, saya hanya menjalankan proses yang telah dilakukan oleh pansel untuk seleksi Pimpinan KPK,” kata Johan Budi.
Johan mennjelaskan, bahwa untuk proses selanjutnya tidak ada persiapan khusus. Dirinya hanya siap mengikuti proses dan siap menghormati hasil penilaian DPR nantinya.
"Saya ikuti saja prosesnya, mengenai persiapan, tidak ada yang khusus. Soal lolos atau tidak di DPR, sepenuhnya saya serahkan penilaian kepada DPR, siapa yang terbaik menurut mereka. Kita hormati apapun putusan DPR," kata Johan.
Sementara itu, terkait peluangnya menjadi Pimpinan KPK yang mendapat hadangan dari anaknya, Johan mengatakan hal tersebut sudah dipahami oleh anak-anaknya.
"Mereka memahami pilihan ayahnya dan lagi kan belum final ini," tutupnya.
Pada proses seleksi capim KPK sebelumnya, Johan Budi kandas ditangan DPR. Dia terhadang karena latar belakang pendidikannya yang bukan sarjana hukum.
Berikut nama Capim KPK yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Pansel KPK.
1.Bidang pencegahan, Saut Situmorang (staf ahli kepala BIN)
2.Bidang pencegahan, Surya Chandra (direktur Trade Union Center dan dosen Unika).
3. Bidang penindakan, Alexander Marwata (hakim ad hoc Tipikor)
4. Bidang penindakan, Basaria Panjaitan (Polri).
5. Manajemen, Agus Rahardjo (mantan LKPP)
6. Manajemen, Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja sama Antar-Komisi dan Instansi KPK).
7. Supervisi dan monitoring, Johan Budi SP (Pelaksana Tugas Pimpinan KPK)
8. Supervisi dan monitoring, Laode Muhammad Syarif (Lektor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Senior Adviser Partnership for Govermance Reform in Indonesia).