Menaker: 26 Ribu Buruh di-PHK karena Ekonomi Buruk

Senin, 31 Agustus 2015 | 18:50 WIB
Menaker: 26 Ribu Buruh di-PHK karena Ekonomi Buruk
Menkopolhukam Luhut Panjaitan menggelar rapat koordinasi dengan Panglima TNI, Kepala Polri, Kepala BIN, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Gubernur DKI Jakarta serta pihak terkait lainya di Jakarta, Senin (31/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri‎ mengungkapkan sudah banyak perusahaan yang memberhentikan atau PHK buruhnya lantaran rupiah melemah yang berdampak pada perekonomian dalam negeri. Bahkan sampai hari ini, Senin (31/8/2015) sudah terdapat 26.000 buruh dari berbagai perusahaan yang di PHK.

"Per hari ini ada 26.000 dari potensi 30.000 buruh (di PHK) yang saya sampaikan sebelumnya," kata Hanif di Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Senin sore.

Untuk mengatasi masalah PHK tersebut, Pemerintah tengah fokus untuk membenahi perekonomian dalam negeri. ‎Hanif telah mengkomunikasikan kepada para pengusaha agar tidak mengambil pilihan PHK buruh dalam situasi krisis saat ini.

‎"Kami sudah berkomunikasi dengan pengusaha untuk tidak menjadikan PHK sebagai pilihan pertama dalam menyiasati krisis, tapi sebagai pilihan terakhir. Harus disiasati dengan cara lain dulu," terangnya.

Selain itu, ia mengklaim, Pemerintah juga tela‎h menyiapkan program-pogram bagi buruh yang di PHK. Sehingga para buruh yang menjadi korban PHK tidak terlalu menderita pada situasi krisis ekonomi saat ini.

"Kami juga menyiapkan program bemper bagi kasus PHK. Seperti pengembangan usaha padat karya, kewirausahaan dan sebagainya, agar daya tahan masyarakat bisa diperkuat," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI