Suara.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengaku belum mendapat laporan dari anak buahnya mengenai kasus penodongan terhadap sembilan pelajar yang dilakukan oleh tiga preman di Monumen Nasional atau kawasan yang terletak persis di depan kantor Presiden Joko Widodo.
"Nanti saya cek dulu, saya belum mendapat laporan," kata Kukuh kepada Suara.com, Senin (31/8/2015).
Lebih jauh, Kukuh mengatakan kawasan Monas merupakan tanggungjawab Unit Pelaksana Teknis Monas.
"Ya kan gini, Monas tanggungjawab UPT Monas kan gitu, keberadaan kita di sana (Monas) itu hanya membantu UPT," kata Kukuh.
Dalam kasus penodongan kemarin, salah satu korban bernama Randi (14) bercerita awalnya dia dan teman-teman berteduh karena cuaca sangat panas.
Tak lama setelah mereka berteduh di bawah pohon rindang, ada tiga orang yang datang.
"Pura-pura ikutan numpang neduh," kata Randi kepada Suara.com.
Kemudian, salah satu lelaki tiba-tiba bertanya kepada Randi.
"Adik gua tadi hp-nya diambil, lu ada yang tahu orangnya nggak?" kata lelaki tersebut ditirukan Randi.
Setelah itu mulailah komplotan tersebut beraksi. Mereka mengeluarkan pisau lipat dan mengancam.