PM Malaysia: Demonstrasi Jalanan Haram dari Segi Hukum Islam

Senin, 31 Agustus 2015 | 11:16 WIB
PM Malaysia: Demonstrasi Jalanan Haram dari Segi Hukum Islam
Ribuan pengunjuk rasa tumpah di jalan-jalan protokol di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (29/8). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menjadi orang yang sangat menentang demonstrasi ribuan orang, Sabtu dan Minggu pekan kemarin. Bahkan dia mengatakan aksi itu haram dari segi hukum Islam.

Seperti dilansir MalaysiaKini, Najib mengatakan klaim haram itu dikatakan Mufti Kelantan, sebuah lembaga yang berhak mengeluarkan fatwa halal dan haram di Negeri Jiran.

Najib menjelaskan demo Bersih 4.0 itu sebagai aksi tidak dewasa dan menunjukkan pikiran yang dangkal dari pendemo. Terlebih dia mengatakan selama 2 hari demo, ketertiban umum terganggu.

"Seperti yang kita semua tahu, apa yang telah terjadi sejak dua hari lalu itu sangat tidak sesuai. Ini menunjukkan mentalitas dangkal. Karena itulah kita menolak setiap bentuk demonstrasi jalanan yang dapat mengganggu ketertiban dan hanya menyusahkan rakyat. Karena tidak langsung mencerminkan kematangan, bahkan ia bukanlah sebagai saluran yang tepat untuk menyuarakan pandangan dalam sebuah negara demokrasi," kata Najib.

"Bahkan mufti Kelantan telah menyatakan bahwa demonstrasi jalanan dan BERSIH 4.0 itu haram dari segi hukum Islam, " tambah Najib.

Sejak demo 2 hari itu, Kepolisian Malasyia menerima 27 laporan tindakan tak menyenangkan. Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Datuk Tajudin Md Isa mengatakan ada seorang lelaki berusia 21 tahun ditahan.

Sebelumnya ribuan warga Malaysia menyemuti jalan-jalan di kawasan Dataran Merdeka, Kuala Lumpur pada Sabtu dan Minggu pekan kemarin. Berkaos kuning dan tergabung dalam gerakan Bersih 4.0, ribuan warga itu mendesak adanya reformasi dan lengsernya Perdana Menter Najib Razak, yang dituding terlibat kasus korupsi.

Turunnya ribuan rakyat ke jalanan di Kuala Lumpur itu dipicu oleh temuan adanya uang senilai 600 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp84 triliun) dalam rekening pribadi Najib. Sang perdana menteri sendiri mengatakan dana itu adalah sumbangan dari donatur, bukan uang negara yang ditilepnya.

Aksi itu sendiri mendapat dukungan bukan saja dari partai oposisi, tetapi juga dari Mahathir Mohamad, politikus gaek dari Partai UMNO, partai yang sama dengan Najib. Perdana menteri terlama dalam sejarah Malaysia yang kini berusia 90 tahun itu tampak hadir dalam demonstrasi Sabtu dan membuat massa terpukau.

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad sampai ikut turun ke jalanan Kuala Lumpur, bergabung dengan demonstran anti-pemerintah.

Berbicara di hadapan ribuan demonstran berkaos kuning politikus kharismatis itu mengatakan diperlukan "people's power" atau kekuatan rakyat untuk melengserkan Perdana Menteri Najib Razak yang tersangkut skandal korupsi. (MalaysiaKini)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI