Infografis
Suara.com - Senin (31/8/2015) ini Negeri Jiran Malaysia merayakan hari kemerdekaan. Di sana di sebut sebagai Hari Nasional. Perayaan ini di tengah krisis politik dan kepercayaan.
Sebanyak 13.000 warga Malaysia Ketang ke Daratan Merdeka di Kuala Lumpur. Mereka datang dari masyarakat sipil, anak-anak sekolah, sampai pasukan keamanan. Perayaan itu mengambil tema 'Sehati, Sejiwa'.
Dalam perayaan itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak dan istrinya Rosmah Mansor ambil bagian. Selain itu Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi dan istrinya Hamidah Khamis juga hadir. Begitu juga para menteri kabinet.
Perayaan yang megah itu disiarka langsung stasiun TV nasional. Beragam pentas musik dan parade militer akan dipamerkan.
Dalam acara itu juga terpasang sebuah layar LED berukuran 108 meter. Ini digunakan untuk menonton bersama rakyat Malaysia yang berada di luar kawasan Daratan Merdeka.
Di luar alun-alun, para anak-anak pun disugukan dengan aksi karakter kartun lokal seperti Upin dan Ipin dan BoBoiBoy.
Sebelum parade kemerdekaan ini, ribuan warga Malaysia menyemuti jalan-jalan di kawasan Dataran Merdeka, Kuala Lumpur pada Sabtu dan Minggu pekan kemarin. Berkaos kuning dan tergabung dalam gerakan Bersih 4.0, ribuan warga itu mendesak adanya reformasi dan lengsernya Perdana Menter Najib Razak, yang dituding terlibat kasus korupsi.
Turunnya ribuan rakyat ke jalanan di Kuala Lumpur itu dipicu oleh temuan adanya uang senilai 600 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp84 triliun) dalam rekening pribadi Najib. Sang perdana menteri sendiri mengatakan dana itu adalah sumbangan dari donatur, bukan uang negara yang ditilepnya.
Aksi itu sendiri mendapat dukungan bukan saja dari partai oposisi, tetapi juga dari Mahathir Mohamad, politikus gaek dari Partai UMNO, partai yang sama dengan Najib. Perdana menteri terlama dalam sejarah Malaysia yang kini berusia 90 tahun itu tampak hadir dalam demonstrasi Sabtu dan membuat massa terpukau.
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad sampai ikut turun ke jalanan Kuala Lumpur, bergabung dengan demonstran anti-pemerintah.
