Ribuan Massa Padati Demonstrasi Hari Kedua di Kuala Lumpur

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 30 Agustus 2015 | 16:58 WIB
Ribuan Massa Padati Demonstrasi Hari Kedua di Kuala Lumpur
Demonstran dari gerakan Bersih 4.0 turun ke jalanan Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (30/8), mendesak agar PM Najib Razak mundur (Reuters/Edgan Su).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan warga Malaysia kembali menyemuti jalan-jalan di kawasan Dataran Merdeka, Kuala Lumpur pada Minggu (30/8/2015). Berkaos kuning dan tergabung dalam gerakan Bersih 4.0, ribuan warga itu mendesak adanya reformasi dan lengsernya Perdana Menter Najib Razak, yang dituding terlibat kasus korupsi.

Demonstrasi ini telah memasuki hari kedua dan ratusan demonstran yang terlibat pada Sabtu (29/8/2015) memilih untuk tidur di jalanan agar bisa kembali beraksi hari ini.

"Punggung saya terasa sakit dan saya tak bisa tidur tadi malam, karena sangat berisik. Tetapi saya pikir, bahwa seluruh warga Malaysia bersatu adalah sesuatu yang baik," kata salah seorang demonstran kepada CNA.

Turunnya ribuan rakyat ke jalanan di Kuala Lumpur itu dipicu oleh temuan adanya uang senilai 600 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp84 triliun) dalam rekening pribadi Najib. Sang perdana menteri sendiri mengatakan dana itu adalah sumbangan dari donatur, bukan uang negara yang ditilepnya.

Aksi itu sendiri mendapat dukungan bukan saja dari partai oposisi, tetapi juga dari Mahathir Mohamad, politikus gaek dari Partai UMNO, partai yang sama dengan Najib. Perdana menteri terlama dalam sejarah Malaysia yang kini berusia 90 tahun itu tampak hadir dalam demonstrasi Sabtu dan membuat massa terpukau.

"Ini memberikan semangat bagi kami karena dia mengakui bahwa korupsi tak bagus bagi perekonomian Malaysia. Ini adalah bentuk dukungan bagi gerakan Bersih," kata Maria China Abdullah, salah satu pemimpin demonstran.

Meski demikian demonstrasi ini oleh sejumlah analis dinilai tak akan bisa menurunkan Najib, karena selain tak memiliki pemimpin yang berpengaruh, juga didominasi oleh etnis Cina dan India, kelompok masyarakat minoritas di Negeri Jiran.

Pengamanan terhadap demonstrasi itu sendiri tak begitu ketat. Sejumlah kendaraan taktis dan truk terlihat berjaga, tetapi tak ada laporan korban akibat bentrokan fisik di hari pertama demonstrasi. Memasuki hari kedua, juga tak ada bentrokan fisik dan aksi diwarnai oleh doa lintas agama.

Kuala Lumpur sendiri sebenarnya tak memberikan izin untuk aksi demonstrasi itu, website Bersih juga sudah diblokir, dan pemerintah sudah melarang warga menggunakan kaos kuning, simbol para demonstra. Tetapi tetap saja tak ada tindakan keras yang diambil aparat keamanan. (Reuters/CNA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI