Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan partainya enggan masuk dalam pemerintahan Jokowi-JK. Pasalnya, membantu pemerintahan tidak perlu masuk dalam pemerintahan.
"Membantu (pemerintah) tidak perlu bergabung namun bisa dengan menenangkan dan mencerahkan rakyat," katanya di Cipanas, Sabtu.
Dia menjelaskan kritik yang diungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bukan ingin mencari keuntungan dari pemerintah. Menurut Amir, bantuan yang ditawarkan SBY kepada pemerintahan Jokowi-JK juga bukan sekedar "lips service" namun berdasarkan kesadaran bahwa negara milik bersama.
"Tidak ada keuntungan yang dipetik (Demokrat) ketika pemerintah krisis lalu jatuh dengan cara yang tidak baik," ujarnya.
Amir meminta agar jangan ada pihak yang menafsirkan masukan ini secara keliru, yaitu meminta jatah kursi di kabinet Jokowi-JK. Dia menilai apa yang disampaikan SBY adalah wajar dan tidak muluk-muluk dan partainya tidak ingin mencari keuntungan di masa krisis.
"Jangan ada pihak menafsirkan dengan cara keliru. Apa yang disampaikan Pak SBY sangat logis," katanya.
Selain itu dia menilai gejolak perekonomian yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi-JK juga pernah dialami oleh Ketua Umum PD saat duduk sebagai Presiden keenam Indonesia.
Amir Syamsuddin mengatakan apa yang terjadi pada pemerintahan sekarang, jauh lebih beruntung daripada era pemerintahan SBY karena partai koalisi justru lebih kuat daripada sebelumnya.
"Pemeritahan ini jauh lebih beruntung, dulu kita koalisi pemerintah justru bernafas seperti oposisi daripada sekarang, koalisi sangat solid," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat SBY, pada sidang pleno pengurus harian DPP PD Jumat (27/8/2015) malam telah mengintruksikan agar seluruh kader membantu pemerintah Jokowi-JK.
"Kita harus membantu negara dan pemerintah melalui jajaran pengurus pusat Partai Demokrat, Fraksi Demokrat di DPR RI, dan kader yang menjadi pejabat eksekutif di daerah," katanya di Cipanas.
Dia menjelaskan jajaran pengurus pusat Partai Demokrat harus terus memantau kondisi terkini dan memberikan saran serta kritik konstruktif kepada pemerintah apabila diperlukan. Langkah itu menurut dia dilakukan untuk membantu negara dan pemerintah untuk pemulihan nasional. (Antara)
SBY Tawarkan Bantuan, Tapi Demokrat Enggan Masuk Pemerintahan
Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 29 Agustus 2015 | 15:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Fit and Proper Test Capim di DPR, Purnawirawan Jenderal Polri Ini Sindir OTT KPK: Tukang Becak juga Bisa!
20 November 2024 | 14:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI