Gusur Kampung Pulo, Ahok Dituntut Minta Maaf

Jum'at, 28 Agustus 2015 | 11:42 WIB
Gusur Kampung Pulo, Ahok Dituntut Minta Maaf
Sejumlah gabungan ormas melakukan aksi di depan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (28/8). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga yang tergabung dalam Gerakan Lawan Ahok dan perwakilan warga Kampung Pulo meminta Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) minta maaf atas kebijakan menggusur Kampung Pulo.

"Meminta Ahok untuk membuat pernyataan maaf secara terbuka kepada masyarakat Jakarta," kata Ketua Gerakan Lawan Ahok Tegar Putuhena ketika demonstrasi di rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015).

Penggusuran terhadap ratusan rumah warga Kampung Pulo dilakukan pada Kamis (20/8/2015). Lahan tersebut digusur untuk kemudian dikembalikan ke fungsi asli, lahan hijau. Sebelum menggusur, pemerintah menyediakan rumah susun sederhana sewa di Jatinegara Barat bagi warga Kampung Pulo dan melalui serangkaian proses negosiasi, khususnya bagi pemegang surat tanah. Sebagian warga menyambut baik rusun tersebut, tapi sebagian lagi keberatan.

Tegar menuntut Ahok minta maaf karena dia menilai kebijakan pemerintah tidak melalui proses negosiasi.

Tegar berharap Ahok bisa memimpin Jakarta secara manusiawi dan bisa menjadikan rakyat kecil bukan sebagai musuh.

"Kami juga minta kepada Ahok untuk tidak berkampanye bahwa hanya rakyat kecil itulah yang menjadi penyebab atas banjir di kota Jakarta," ujarnya.

"Kita minta pada Ahok untuk tegas juga kepada penguasa-pengusaha pengembang properti," Tegar menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI