Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan akan mempertimbangkan lagi pembangunan gedung baru DPR. Pertimbangan itu akan memperhatikan kemampuan keuangan negara.
Hal itu dinyatakan setelah pertemuannya dengan beberapa tokoh. termasuk pengamat Ekonomi senior Emil Salim di Gedung DPR RI, Kamis (27/8/2015). Menurutnya, anggota dewan tidak akan memaksakan untuk meminta pemerintah merealisasikan 7 proyek Gedung DPR.
"Tentu kita juga jika dalam situasi keuangan yang tidak memungkinkan juga ya kita tidak mungkin memaksakan diri. Tapi sebagai suatu tahapan perbaikan menuju parlemen yang modern, kita juga akan menyesuaikan dengan anggaran. Kita juga dalam posisi tidak memaksakan diri. Apalagi untuk mencari proyek dan sebagainya," kata Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengaku bakal mengkaji kembali soal proyek senilai Rp2,7 triliun tersebut. Apalagi, kata Fadli, dia sangat prihatin dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"Ya artinya kita juga sudah kaji. Kita juga kan bertahap bukan jangka pendek, kan tidak harus tahun ini. Artinya bisa multiyears, bisa kapan waktu karena jangka panjang. Sehingga bisa menyesuaikan dengan kekuatan keuangan kita. Lagi pula ini bukan sesuatu yang bagi kita urgent untuk saat ini. Tapi lebih banyak yang urgent itu adalah untuk kepentingan nasional kita," katanya.
Lebih jauh, Fadli mengaku DPR telah menyaring seluruh masukan dalam pertemuan dengan para tokoh yang tergabung dalam perkumpulan punakawan yang membahas kondisi perekonomian saat ini.
"Jadi saya kira ini masukan yang positif, demikian juga pemerintah untuk mengkaji program prioritasnya. Program proyek semacem apa yang mereka itu harapkan," kata dia.