Suara.com - Pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto mengaku malu setelah ditanya aktivis Jepang, Korea, dan Cina mengenai kasus pembunuhan Angeline yang sampai saat ini belum tuntas.
"Dan tadi saya bertemu dengan aktivis psikologi dari beberapa negara seperti Jepang, Korea, dan Cina. Mereka menanyakan juga kasus ini (Angeline) bagaimana," kata Seto usai menghadiri acara aksi keprihatinan 100 hari Angeline di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
"Jadi saya juga merasa malu kalau sekarang belum tuntas juga, karena ini jadi simbol upaya keseriusan bersama sebagai bangsa untuk bisa menuntaskan berbagai pelaku-pelaku tindak kekerasan," Seto menambahkan.
Seto mengatakan kalau kasus Angeline yang terjadi di kota besar sampai tak terungkap, bagaimana kasus-kasus yang terjadi di daerah terpencil.
"Ini yang kasat mata, masih dekat dengan pulau Bali, bagaimana yang di Papua, Aceh, NTT, Nias dan sebagainya?" kata Seto.