Suara.com - Presiden PKS yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR M. Sohibul Iman kecewa dengan sikap Wakil Ketua DPR dari PKS Fahri Hamzah. Dia menilai pernyataan Fahri yang menyebut banyak anggota DPR bloon, kurang santun.
"PKS ingin di ruang publik itu ada aturan publiknya. Tentu ketika kita bicara harus terukur. Itu prinsip dasar yang kesantunan dan kepatutan kita (PKS) pegang," kata Sohibul di gedung DPR, Rabu (26/8/2015).
DPP PKS belum bersikap atas sikap Fahri, meskipun kasus tersebut sedang diproses di Mahkamah Kehormatan Dewan.
PKS, katanya, menunggu keputusan mahkamah dewan.
"Yang penting kepatutan dan kesantunan itu harus jadi perhatian kita, tidak boleh semau kita dan kepatutan publik dinodai," katanya.
Sohibul mengaku hingga saat ini belum pernah melihat video wawancara Fahri di televisi sampai keluar kata-kata bloon itu.
"Kan pembicaraan itu konteks ya, konteksnya apa. Mungkin maksudnya baik atau bercanda," ujar Sohibul.
Dalam wawancara di televisi terkait rencana pembangunan tujuh proyek DPR beberapa waktu lalu, Fahri mengatakan dalam tradisi demokrasi, pola pikir anggota Dewan harus diperkuat. Hal itu karena anggota parlemen dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka.
"Makanya, kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas," kata Fahri.