Suara.com - Kasus bom sepeda motor 17 Agustus lalu membuat perekonomian Thailand terguncang. Terutama di sektor pariwisata.
Sektor yang memberikan sumbangan besar pada pendapatan Negara Gajah Putih itu anjlok 17 persen. Kedatangan wiatawan berkurang.
Sebelumnya jumlah kedatangan wisatawan Thailand perhari sebanyak 85 ribu orang. Namun pascabom kemarin turun ke angka 70 ribu orang. Kementerian Parisata Thailand berharap kemerosotan ini akan berakhir pada akhir tahun.
"Dampak pariwisata, mungkin akan menjadi dampak jangka pendek. Pariwisata pasti akan membaik di kuartal keempat," kata Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul dalam jumpa pers, Rabu (26/8/2015).
Dalam pengeboman di pusat Kota Bangkok itu, ada 14 orang asing tewas. Sebanyak 7 orang di antaranya warga Cina dan Hongkong.
Tahun ini, Thailand menargetkan mendatangkan turis sampai 28,8 juta orang. Dengan nilai pendapatan sebanyak 2,2 triliun bath. Target itu terbilang ambisius lantaran ekspor Thailand melemah. Begitu juga di sektor manufaktur dan belanja ritel.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Thailand telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan antara 2,7 sampai 3,2 persen tahun ini. Sementara yang sudah terlihat adalah pertumbuhan perekonomian Thailand antara April-Juni hanya tumbuh 0,4 persen. (Reuters)