Suara.com - Sunaryo Amat Saiin, seorang buruh gendong atau kuli gendong dari Pasar Bendungan Wates, Kulonprogo, akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk naik haji dengan hasil keringatnya sendiri.
Lelaki berusia 53 tahun warga dari Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta ini akhirnya bisa bernafas lega dan tengah bersiap melaksanakan ibadah haji setelah belasan tahun menabung.
Meskipun profesinya hanya sebagai kuli dengan menggendong keranjang berisi buah, sayuran atau karung beras di pasar, namun niat mulianya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut sangatlah kuat.
Selama 15 tahun Sunaryo menjadi kuli gendong di pasar, tak pernah lupa menyisihkan uang Rp 10 ribu untuk ditabung .
“Setiap hari harus saya nabung Rp10 ribu dan alhamdulillah sekarang bisa melunasi biaya haji sebanyak Rp37 juta,” kata Sunaryo kepada Suara.com, Rabu
Sunaryo mengatakan, berapapun pemberian dari pengguna jasanya, entah itu Rp5.000, Rp2.000 atau bahkan Rp1.000 akan Dia terima dengan ikhlas asalkan sesuai banyak sedikitnya barang yang Sunaryo gendong.
Sunaryo setiap harinya bisa menerima upah kurang lebih Rp30 ribu hingga Rp50 ribu dan tak lupa selalu Dia sisihkan Rp10 ribu untuk disimpan di bank.
"Tahun 2009 lalu alhamdulillah uang yang saya disimpan di bank sudah terkumpul Rp20 juta, jadi waktu itu saya langsung mendaftarkan diri ke lembaga yang menangani keberangkatan ibadah haji," ujar Sunaryo.
Sunaryo menambahkan, selama lima tahun terakhir, dirinya terus bekerja keras mencari sisa kekeruangan biaya sebesar Rp17 juta.
Kerja keras Sunaryo membuahkan hasil manis, sehingga di tahun 2015 ini dia dapat meluasi biaya pemberangkatan haji ke tanah suci.