Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Hambali Mansur dirujuk ke rumah sakit pada Rabu pagi (26/8/2015), menyusul aksi pengeroyokan yang sebelumnya dilakukan oleh sejumlah demonstran di kantor KPU setempat, Selasa (25/8/2015).
"Sekarang masih dirawat di klinik Polres Palu," kata Komisioner KPU Tolitoli Sulaeman Pajjalani saat dihubungi dari Palu, Rabu (26/8/2015).
Dia mengatakan rekan kerjanya itu mengeluh sakit di bagian leher dan kepala serta terdapat benjolan di dekat kemaluannya.
Sulaeman bercerita, Hambali dikeroyok beberapa orang di halaman kantor KPU Tolitoli.
"Saat kejadian itu saya tidak melihat langsung karena saya sudah di dalam ruangan diamankan polisi. Tetapi menurut pengakuan Hambali, saat dirinya dipanggil Amran Yahya (calon bupati), tiba-tiba beberapa orang mengejar. Ketua akhirnya terperangkap di kerumunan massa. Saat itulah dia dipukul sampai jatuh," katanya.
Saat terjatuh itulah, kata Sulaeman, Hambali dipukul bahkan diinjak oleh massa.
Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh pendukung pasangan calon bupati/wakil bupati Amran Yahya dan Zainal Daud. Mereka memprotes lolosnya pasangan calon bupati Azis Bestari/Sarpan yang diusung Golkar dan Nasdem.
Polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
Ketua DPC PKB Tolitoli Ramli Doho mengatakan massa pendukung pasangan calon yang diusung partainya itu tidak mengeroyok Hambali.
"Ketua KPU itu dipanggil Amran Yahya saat menuju rapat pencabutan nomor urut. Tetapi Hambali lari dan jatuh. Andaikan Hambali tidak lari mungkin tidak ada masalah," katanya. (Antara)