Polisi Periksa Sopir Taksi Pengantar Pelaku Bom Bangkok

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2015 | 17:18 WIB
Polisi Periksa Sopir Taksi Pengantar Pelaku Bom Bangkok
Bilboard di Kota Bangkok yang memperlihatkan sketsa wajah pelaku pengeboman Bangkok. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Thailand, hari Selasa (25/8/2015), memeriksa seorang sopir taksi yang diduga membawa tersangka pelaku pengeboman Bangkok, lari dari TKP, Senin pekan lalu. Sementara itu, pakar forensik masih berupaya mencari bukti vital dari insiden bom Bangkok.

Rusaknya kamera keamanan di sepanjang jalur pelarian tersangka dan kurangnya perangkat canggih menghalangi penyelidikan atas peristiwa yang terjadi pada Senin, 17 Agustus silam.

Pada hari Senin, polisi mengaku kehilangan jejak si pengebom. Mereka tidak bisa memastikan apakah pelaku masih berada di Thailand atau tidak.

Satu-satunya bukti ledakan di depan Kuil Erawan adalah rekaman kamera CCTV yang didapat oleh polisi. Di rekaman tersebut, tampak seorang lelaki berkaos kuning dan berambut gelap meletakkan tas ransel setelah masuk ke dalam kuil yang penuh sesak. Ia meninggalkan lokasi dengan tenang beberapa saat setelah ledakan terjadi.

Tersangka kemudian terlihat meninggalkan lokasi dengan mengendarai ojek. Tak berapa lama kemudian, tersangka diyakini pindah ke sebuah taksi.

Si sopir taksi, berbicara kepada wartawan sebelum diperiksa polisi, mengatakan bahwa dirinya mengantar seorang lelaki yang berbicara Bahasa Thai dengan aksen asing. Si lelaki, menurut sopir taksi tersebut, tampak seperti orang asing.

Sopir taksi itu mengantar si lelaki dari jalan Rama IV ke stasiun kereta Hua Lamphong.

"Ia berbicara Bahasa Thai namun dengan aksen asing. Saya rasa dia bukan orang Thailand. Ia memang betul orang yang terlihat dalam rekaman," kata sopir taksi yang enggan diungkap identitasnya.

Polisi mengaku masih mengejar para dalang di balik peristiwa yang menewaskan 20 orang itu. Polisi masih belum tahu identitas dan kewarganegaraan tersangka. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI