Suara.com - Utusan Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya mencapai kesepakan untuk meredakan ketegangan militer setelah berunding secara maraton selama kurang lebih empat hari.
Dilansir dari Reuters, kesepakatan dicapai pada Selasa pagi (25/8/2015), dalam perundingan yang digelar di wilayah perbatasan area bebas militer.
Korea Utara menyatakan menyesal atas insiden ranjau darat yang melukai tentara Korsel, seemntara Korsel berjanji untuk menghentikan siaran propaganda anti Pyongyang.
Keduanya juga sepakat untu mengakhiri ketegangan kondisi pra perang dan akan menindaklanjuti pembahasan hubungan bilateral.
“Ini sangat berarti, bahwa dari perundingan ini Korut meminta maaf atas provokasi ranjau dan berjanji akan mencegah kejadian macam itu dan meredakan ketegangan,” kata penasihat keamanan Presiden Korsel, Park Geun-hye, Kim Kwan-jin, dalam sebuah pernyataan pers.
Sebelumnya Kim Jong Un melipatgandakan kekuatan militernya di perbatasan menyusul ultimatum kepada Korsel untuk menghentikan propaganda.
Kim memberi waktu dua hari, atau negara itu bakal meluncurkan rudal jarak pendeknya ke Korsel. (Reuters)