Musisi Bikin Petisi Tolak Proyek Kasur dan Parfum Ruangan DPR

Senin, 24 Agustus 2015 | 17:32 WIB
Musisi Bikin Petisi Tolak Proyek Kasur dan Parfum Ruangan DPR
Musisi dan seniman aksi di Gelanggang Remaja Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Aksi didukung Tony Q Rastafara, Steven Jam, Ipang Lazuardi, Njet, Anies Saichu, Riffy Putri, dan Atoklobot [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Musisi dan seniman membuat petisi menolak proyek pengadaan anggaran untuk peningkatan fasilitas bagi anggota DPR, Senin (24/8/2015). Petisi dituangkan dalam bentuk tandatangan di spanduk berukuran panjang di Gelanggang Remaja Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

‎"Kami sebagai musisi, seniman dan budayawan menolak keras pengajuan anggaran kasur, parfum (pewangi) ruangan dan pembangunan gedung mewah komplek DPR dengan dana ratusan miliar dari uang rakyat," kata Tony Q Rastafara, musisi reggae.

Tony menilai keinginan anggota DPR menggolkan proyek DPR menyakitkan bagi rakyat. Anggaran tersebut dinilai sebagai menghambur-hamburkan uang negara. Apalagi, proyeknya di tengah kondisi ekonomi yang lemah dan masih banyak warga masih hidup miskin.‎

"‎Nilai barang mewah dan wah, ‎bahkan kasur pun harus senilai Rp12 miliar. Maka dari itu kami seniman dan musisi perlu bersikap dan menolak keras itu," kata dia.

Untuk menyampaikan aspirasi, para musisi juga menciptakan album kompilasi musik reggae berjudul Akulah Sejarah. Musik ini sebagai kritik terhadap para pengambil kebijakan.

Album ini berisi sembilan lagu yang berisi pesan-pesan kebangsaan.

Album tersebut merupakan karya Tony Q Rastafara, Steven Jam, Ipang Lazuardi, Njet, Anies Saichu, Riffy Putri, dan Atoklobot.

Di aksi petisi menolak rencana proyek pengadaan anggaran DPR, budayawan Radhar Panca Dahana juga hadir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI