Setya Novanto: Maksud Pak JK Bukan Ancam Ingin Mundur

Senin, 24 Agustus 2015 | 16:41 WIB
Setya Novanto: Maksud Pak JK Bukan Ancam Ingin Mundur
Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Setya Novanto [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pengamat politik Tjipta Lesmana menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengancam mundur kalau Presiden Joko Widodo tidak mengganti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
 
Menanggapi pernyataan pengamat politik tersebut, Ketua DPR Setya Novanto, Senin (24/8/2015), mengatakan Jusuf Kalla sebenarnya tidak memberikan ancaman, melainkan memberikan syarat agar lingkungan kerja di Kabinet Kerja berjalan dengan baik.

"Maksudnya Pak JK bukan itu, Pak JK ingin suasana dalam kabinet pemerintahan bener-benar kondusif. Susana Ini perlu antara menteri dengan menteri, apalagi sebagai menko melakukan kordinasi dengan menteri-menterinya. Sehingga kalau ada hal-hal yang tidak berkenan bisa ditanyakan, dievaluasi, secara internal lebih dulu. Jadi itu keinginannya," ujar Setya di DPR.

Melalui situs Setkab.go.id, Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husein Abdullah, juga membantah sinyalemen pengamat politik Tjipta Lesmana mengenai adanya ancaman Jusuf Kalla akan mundur bila Presiden tetap mempertahankan Rizal Ramli.

“Tidak benar, itu hanya imajinasi Prof. Tjipta,” kata Husein Abdullah.

Husain menegaskan Jusuf Kalla sudah dikenal khalayak sebagai juru damai. Karena itu, sangat mustahil jika mundur dari pemerintahan.

Husein mengatakan kondisi pemerintahan saat ini sangat bagus meski beberapa hari telah dilakukan reshuffle kabinet.

“Konsolidasi pemerintah juga berjalan baik,” tuturnya.

Husein juga menyebutkan, Jumat (21/8/2015) kemarin, Menko Polhukam Luhut Panjaitan, menemui Jusuf Kalla untuk melaporkan segala perkembangan secara umum.

“Semua baik-baik saja,” kata Husein.

Sebelum ini Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga mengatakan bahwa persoalan antara Jusuf Kalla dan Rizal Ramli sudah selesai.

“Ya kemarin di sidang kabinet kan sudah bertemu. Presiden mengatakan sudah tidak ada apa-apa, fine-fine aja,” kata Pramono Anung.

Karena itu, katanya, tidak ada debat publik, dan tidak perlu diperdebatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI