Suara.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yakin ketegangan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dapat diselesaikan secara damai.
"Saya yakin kok hal itu bisa diselesaikan di pemerintahan sendiri. Saya kira semua dapat terselesaikan secara damai," kata Nurhayati saat ditemui Suara.com di gedung Nusantara II, DPR, Senin (24/8/2015).
Pernyataan Nurhayati menanggapi hubungan Jusuf Kalla dan Rizal Ramli yang menegang setelah Rizal Ramli menilai rencana proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt tidak masuk akal. Lalu, Jusuf Kalla meminta Rizal Ramli memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum mengkritik. Belakangan, Rizal Ramli mengajak Wakil Presiden berdebat soal itu, meski kemudian tidak sampai terjadi adu debat.
Nurhayati berharap kelak tidak ada lagi perdebatan yang terjadi antar pejabat pemerintah karena hal itu hanya akan membuat rakyat semakin bingung.
"Janganlah ada debat-debat seperti itu lagi. Kasihan rakyat, rakyat jadi bingung kalau pemimpinnya silang pendapat seperti itu," tambahnya.
Terkait isu yang dilontarkan pengamat politik yang menyebutkan Jusuf Kalla mengancam akan mundur kalau Presiden Jusuf Kalla tidak memberhentikan Rizal Ramli dari posisi menteri, Nurhayati mengatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi.
"Nggaklah, saya kira Pak JK akan bersikap sefrontal itu. Nggak ada alasan kuat juga untuk Pak JK mundur, hanya karena perbedaan pendapat dengan menterinya," kata Nurhayati.
Melalui situs Setkab.go.id, Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husein Abdullah, juga membantah sinyalemen pengamat politik Tjipta Lesmana mengenai adanya ancaman Jusuf Kalla akan mundur bila Presiden tetap mempertahankan Rizal Ramli.
“Tidak benar, itu hanya imajinasi Prof. Tjipta,” kata Husein Abdullah
Husain menegaskan Jusuf Kalla sudah dikenal khalayak sebagai juru damai. Karena itu, sangat mustahil jika mundur dari pemerintahan.