Jatuh Cinta di Pematang Sawah, Nikahi Pujaan di Usia 62 Tahun

Siswanto Suara.Com
Senin, 24 Agustus 2015 | 15:07 WIB
Jatuh Cinta di Pematang Sawah, Nikahi Pujaan di Usia 62 Tahun
Pasangan Mujimin dan Saikem asal Bantul, Senin (24/8/2015) (suara.com/Wita Ayodhyaputri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa bilang usia menghalangi seseorang melangkah ke jenjang pernikahan?

Pasangan Mujimin dan Saikem mengikat janji suci dalam acara nikah bareng di Sendang atau sumber mata air Ngembel, baru-baru ini, di usia mereka yang terbilang tak muda lagi, 62 tahun.

Tempat acara nikah mereka sangat romantis, di tengah - tengah Sendang Ngembel, Bantul. Suasana makin syahdu oleh rindangnya pepohonan, ditambah angin semilir.

Usai prosesi ijab kabul, Saikem, bercerita awal mula bertemu Mujimin. Pertemuan dengan Mujimin pertamakali terjadi di pematang sawah dekat desa. Itu tiga tahun yang lalu.

"Ya awalnya itu pas ketemu di sawah. Pas saya lewat terus dipanggil, mau beli tempe katanya," ujar Saikem, warga Madukismo, Bantul.

Ketika itu, Saikem masih berjualan sayur mayur. Ia jualan dengan cara keliling kampung, lewat sawah-sawah.

Pada perkenalan pertama, Saikem mengaku belum punya perasaan apa-apa kepada Mujimin.

"Waktu itu ya belum ada perasaan kesengsem (jatuh cinta). Lha wong habis itu saya langsung muter jualan lagi," kata Saikem.

Keesokan harinya dan hari-hari berikutnya, ternyata Mujimin yang tinggal di Glondongan, Bantul, selalu menunggu kedatangan Saikem untuk membeli tempe.

Berawal dari tempe, lalu naik ke hati. Benih-benih cinta Saikem kepada Mujimin mulai tumbuh.

"Saya nggak tahu, tapi memang sering sekali Mujimin nyegat (memberhentikan) saya kalau pas lewat sawah. Alasannya selalu mau beli tempe, eh lama - lama akhirnya malah jadi kesengsem (jatuh cinta)," kata Saikem.

Hampir setiap hari selama sekitar tiga tahun, mereka pacaran. Sampai suatu hari, Mujimin "nembak" Saikem. Duda dengan dua anak tersebut mengajak Saikem menikah.

"Pas diajak nikah ya saya langsung bilang mau. Lha wong saya juga sudah cinta. Anak-anaknya Mujimin juga sudah setuju, jadi ya kami putuskan untuk menikah," ujar Saikem.

Ketika Mujimin mengajak Saikem nikah, ternyata tak ama kemudian ada acara nikah bareng di Sendang Ngembel. Ya sudah, lanjutlah.

"Kebetulan pas ada acara nikah bareng ini, waktu itu juga ditawari sama Kepala Desa ya kami langsung mau saja," kata Mujimin.

Mujimin dan Saikem terus terang sempat merasa malu saat menikah di acara nikah bareng, apalagi delapan pasangan lainnya masih muda usia.

Tapi, mereka pun lupa soal rasa malu tadi, setelah dinyatakan sah oleh penghulu.

Bagi pengantin baru itu ini momen terbahagia dalam kehidupan mereka. Mujimin dan Saikem berharap rumah tangganya langgeng. (Wita Ayodhyaputri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI