Suara.com - Anggota Fraksi Hanura Inas Nasruloh Zubir melaporkan Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah ke Mahkamah Kehormatan Dewan, Senin (24/8/2015). Laporan ini buntut ucapan Fahri yang dinilai melecehkan anggota dewan karena menyebut wakil rakyat bloon.
"Tadi jam 10.30 WIB, saya serahkan langsung ke kesekretariatan (MKD)," ujar Inas.
Inas berharap kasus Fahri diproses mahkamah dewan secepatnya agar marwah DPR tetap terjaga dengan baik.
"Kalau saya sebagai Fahri, akan minta maaf. Selesaikan kasus ini dengan gentle. Kalau dia cuek saja, ngomong tidak relevan, tidak pada tempatnya, bukan seorang negarawan," kata dia.
Inas mengatakan kalau Fahri mau minta maaf, keluarga besar DPR pasti akan memaafkan.
"Kalau sudah minta maaf ya sudah selesai. Kita di DPR keluarga kalau yang salah minta maaf, kita memaafkan. Beliau ini pejabat publik, tidak sepantasnya bicara ini kurang cerdas," ujar anggota Komisi VII.
Pernyataan Fahri yang membuat kuping merah tersebut keluar saat diwawancara di televisi beberapa waktu lalu. Fahri mengatakan dalam tradisi demokrasi, otak anggota dewan harus diperkuat. Pasalnya, kata dia, anggota dewan dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka.
"Makanya kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas," kata Fahri.