Gusur Permukiman Warga, Ahok Diminta Hindari Kekerasan

Senin, 24 Agustus 2015 | 11:14 WIB
Gusur Permukiman Warga, Ahok Diminta Hindari Kekerasan
Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, bentrok dengan Satpol PP dan personel kepolisian, hari Kamis (20/8). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta proses penggusuran yang dilakukan Gubernur Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), di Kampung Pulo, Jakarta Timur,  bisa dilakukan secara manusiawi.

Puan berharap Ahok bisa melakukan langkah persuasif dengan berbicara kepada para warga yang terkena gusuran proyek normalisasi sungai Ciliwung.

"Dari hal yang saya dengar, saya berkesimpulan hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat harus persuasif, jadi tidak menimbulkan tontonan yang seram, kedepankan musyawarah mufakat, mengajak berbicara yang baik, saya rasa gubernur akan melakukan itu," kata Puan di kantor Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat No. 3, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).

Terlebih, politisi PDI Perjuangan ini juga berharap nantinya proses penertiban bangunan yang dilakukan Pemprov DKI tidak mengedepankan upaya kekerasan yang bisa menimbulkan korban jiwa

"Dari hal yang saya dengar tidak akan terjadi lagi hal itu ke depan," katanya.

Sebelumnya, insiden bentrokan antara warga dan aparat terjadi saat Pemprov DKI melakukan penertiban rumah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis kemarin (20/8/2015). 

Terkait insiden tersebut, beberapa warga dan aparat pun mengalami luka-luka. Bahkan, Eko Prasetyo (22) diduga menjadi korban salah tangkap oknum Satpol PP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI