Ahok Minta Ormas Betawi Bersihkan Oknum Preman di Organisasinya

Minggu, 23 Agustus 2015 | 16:12 WIB
Ahok Minta Ormas Betawi Bersihkan Oknum Preman di Organisasinya
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam pembukaan acara Lebaran Betawi, di Lapangan Banteng, Gambir, Jakarta, Minggu (23/8/2015). [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama meminta bantuan ormas Betawi yang tergabung dalam Badan Musyawarah (Bamus) DKI Jakarta untuk membersihkan oknum preman yang masuk ke ormas Betawi. Karena oknum ini, ormas Betawi menjadi tercoreng namanya.

"Dan saya juga mendukung bamus betawi mebersihkan oknum-oknum di dalam ormas betawi yang bukan budaya betawi sebetulnya, itu adalah oknum yang sebetulnya preman-preman yang masuk di dalam ormas-ormas ini," kata Ahok dalam pidato pembukaan acara Lebaran Betawi, di Lapangan Banteng, Gambir, Jakarta, Minggu (23/8/2015).

Oknum-oknum ini, yang disebut Ahok, bekerja dengan cara preman. Biasanya, mereka yang menjual lapak buat PKL atau menjual tanah di bantaran kali Ciliwung untuk tempat tinggl.

"Kita akan kerjasama dengan baik dengan Bamus untuk penataan akan menguntungkan pedagang dengan baik bukan membayar preman-preman tanda kutip," tambahnya.

Apalagi, sambung Ahok, preman yang masuk ke dalam ormas Betawi ini bukanlah warga asli Betawi alias pendatang. Bahkan, ada salah satu contoh yang diceritakan Ahok, preman itu memiliki salah satu marga dari Sumatera Utara.

"Saya liat oknum preman tanda kutip itu bukan orang betawi kok, ada yang marganya dari Sumatera Utara kok," kata dia.

Karenanya, dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi yang mengatur ormas Betawi dibawah Bamus Betawi yang sudah disahkan 18 Agustus 2015.

"Makanya, ini harus jelas, ormas-ormas harus dalam satu payung yang jelas, jadi tidak bisa dipremanisasi atau jual lapak parkir, pkl, atau kios-kios. Ini akan berhadapan dengan kami karena ini ada Perdanya," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI