Pengamat: Menteri Jangan Berlomba Pencitraan

Minggu, 23 Agustus 2015 | 04:00 WIB
Pengamat: Menteri Jangan Berlomba Pencitraan
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari Populi Center Nico Harjanto memperingatkan menteri-menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk bekerja keras. Mereka tidak boleh hanya tebar pesona.

"Menteri jangan sampai bekerja hanya berlomba-lomba untuk mencari pencitraan diri, media darling. Lebih parah lagi menjadi pahlawan kesiangan," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).

Penyataan itu menyusul berbagai kisruh di kabinet Jokowi. Di antara peristiwa Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menantang Wapres Jusuf Kalla untuk berdebat soal proyek listrik 35 ribu megawatt.

"Setiap statement dari menteri dapat menimbulkan konflik, menteri harus bisa menjaga iklim kerja yamg baik. Sehingga bisa memperkuat kinerja pemerintah di bidang-bidang yang masing-masing," kata Nico.

Oleh karena itu dia pun meminta kepada para menteri yang bekerja pada kabinet Kerja agar terus bekerja dan harus merasa keberadaan mereka masing-masing tidak ada yang lebih penting antara satu dengan yang lainnya. Mereka hanya boleh tunduk dengan perintah presiden.

"Harus dipahami oleh semua menteri adalah mereka harus merasa bahwa tidak ada primus interpares atau yang menjadi yang utama di antara mereka selain komanadannya Presiden," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI