Suara.com - Kebakaran semak belukar di atas lahan bergambut di beberapa lokasi di pinggiran Palangkaraya, ditambah munculnya titik api baru menyebabkan kabut asap yang menyelimuti udara ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu makin bertambah pekat.
Hingga Sabtu (22/8/2015) pagi, kabut asap di Kota Palangka Raya tidak berkurang, bahkan menebal disertai partikel debu yang mulai mengganggu kesehatan warga setempat.
Keluhan sakit tenggorokan dan pernafasan mulai dirasakan warga Palangkaraya, termasuk anak-anak. Kunjungan pasien ke tempat praktik dokter di kota Palangkaraya, didominasi keluhan gangguan sakit pada tenggorokan disertai flu dan batuk.
Seorang dokter spesialis anak di Palangkaraya dr.Ni Made Yuliandri, Sp.A bahwa anak-anak dengan keluhan infeksi pernafasan bagian atas terus meningkat.
"Gejala yang sering dikeluhkan anak-anak flu, batuk, dan biasa diikuiti suhu tubuh panas tinggi," ucap Ketua Asosiasi Dokter Anak Kota Palangkaraya itu.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangkaraya, Anwar Gayo mengatakan meluasnya sebaran titik api kebakaran lahan dan semak belukar di pinggiran Kota Palangkaraya, membuat petugas kewalahan mengatasinya.
"Kami kesulitan untuk memadamkan titik api meskipun api kecil dan baru, karena sumber air yang biasa diambil dari parit besar yang mengelilingi lahan saat ini sudah mengering karena lama tidak hujan," kata Peri Abuk seorang petugas Tim Serbu Api.
Titik api terdekat dalam kota terdapat di areal lahan kampus II Universitas Muhammadiyah Palangkaraya seluas 20 hektare. Dalam dua pekan terakhir muncul titik api yang diperkirakan dari rembetan dan sisa pembakaran lahan yang dilakukan warga. (Antara)
Kabut Asap di Palangkaraya Makin Pekat
Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 22 Agustus 2015 | 08:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kapan Musim Hujan 2024 Dimulai? Cek Perkiraan Cuaca Lengkap Hingga Akhir Tahun Yuk
09 September 2024 | 17:29 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI