Sindikat Penipu di Jakarta Diduga Dikendalikan Yakuza

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 22 Agustus 2015 | 06:38 WIB
Sindikat Penipu di Jakarta Diduga Dikendalikan Yakuza
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian [suara.com/Tri Setyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Polda Metro Jaya Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga kelompok Yakuza Jepang mengendalikan sindikat penipu asal Taiwan dan Tiongkok yang beroperasi di Indonesia.

"Kejahatan ini dilakukan kelompok mafia dengan sasaran operasi berasal dari China daratan," kata Tito Karnavian kepada Antara di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Pernyataan Tito terkait dengan pengungkapan jaringan penipuan asal Taiwan dan Tiongkok sebanyak 96 orang yang beroperasi di wilayah Ancol Jakarta Utara dan Lebak Bulus Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015).

Tito mengatakan dugaan keterlibatan kelompok Yakuza berdasarkan hasil kerja sama penyelidikan yang dilakukan kepolisian Taiwan dan Tiongkok.

Tito mengungkapkan kelompok Yakuza itu beroperasi di wilayah Tiongkok, Taiwan, Jepang dan Indonesia.

Kepolisian Taiwan sempat meringkus delapan anggota kelompok kejahatan itu dengan menyita sepucuk "handgun", sejumlah uang mata uang Yen, Bath dan Dolar AS berniliai miliaran dan perhiasan berlian, serta emas.

Para tersangka itu direkrut pelaku kejahatan dari Taiwan termasuk kelompok yang telah beroperasi di Indonesia.

Tito menuturkan kelompok internasional itu terindikasi menipu secara online dan terlibat perdagangan manusia, pencucian uang dan kejahatan antarnegara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menambahkan kelompok Yakuza merupakan sindikat kejahatan yang terorganisir lintas negara.

"Perekrutnya warga Taiwan yang melindunginya organisasi Yakuza dari Jepang," tutur Krishna.

Warga Taiwan itu merektur orang Tiongkok daratan yang bekerja dengan bantuan Warga Indonesia untuk melakukan aksi penipuan terhadap warga sesama Taiwan dan Tiongkok.

"Petugas telah menangkap perekrutnya, w warga Taiwan CN dan fasilitatornya warga Indonesia WH," ujar Krishna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI