Tak Boleh Latihan dengan Kopassus, Brimob Minta Dilatih Inggris

Jum'at, 21 Agustus 2015 | 16:27 WIB
Tak Boleh Latihan dengan Kopassus, Brimob Minta Dilatih Inggris
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jumat (12/6). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Kepolisian dan militer negara lain untuk latihan tempur bagi Brimob.

Hal itu dilakukan lantaran Panglima TNI Gatot Nurmantyo tidak mengizinkan anggota Brimob latihan bersama dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

"Kami ada beberapa alternatif kalau memang dari TNI tidak bisa melakukan (melatih Brimob). Kami bisa dengan negara lain, salah satunya Inggris," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/8/2015.

Rencana latihannya akan dilakukan di Indonesia dengan mendatangkan pelatih dari pasukan khusus kepolisian dan angkatan bersenjata Inggris. Namun Badrodin belum menentukan lokasinya.

"‎latihannya di tempat tertentu. (Pelatih) dari kepolisiannya dan dari militernya juga ada," ujarnya.

Badrodin mengungkapkan, surat permintaannya agar Kopassus melibatkan Brimob latihan raider telah mendapat jawaban dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang dianggap tidak memuaskan.

"Panglima TNI sudah berikan jawaban, bahwa latihan tidak dilakukan di Batujajar, tetapi dilakukan di Rindam-Rindam. Saya pikir, kalau di Rindam sama saja dengan latihan lain (biasa). Oleh karena itu kami akan terima tawaran dari beberapa negara," imbuhnya.

Badrodin mengaku, latihan raider untuk Brimob dibutuhkan untuk operasi pengejaran teroris yang banyak terjadi di kawasan hutan dan pegunungan, seperti di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

"Bagaimana bisa bertahan, bagaimana sistem evakuasinya semuanya harus  dipelajari," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI