Kebakaran di Lereng Merbabu Masuki Hari Ketiga

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 21 Agustus 2015 | 08:44 WIB
Kebakaran di Lereng Merbabu Masuki Hari Ketiga
Kebakaran di lereng Merbabu terlihat dari Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/8) malam. (Antara/Aditya Pradana Putra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga Kamis (21/8/2015) malam, kebakaran yang menghanguskan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah belum berhasil diatasi. Kebakaran ini sudah terjadi sejak Rabu (19/8/2015) petang.

"Kebakaran sebenarnya telah terjadi sejak Rabu petang sekitar pukul 17.00 WIB, namun sampai Kamis malam belum berhasil dipadamkan," kata Koordinator Perlindungan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu Kurnia Adi Wirawan ketika dihubungi dari Magelang, Kamis.

Ia menuturkan titik api pertama diketahui di blok Bentrokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Karena kebakaran terjadi pada ketinggian 1.700 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut, petugas bersama masyarakat baru bisa naik untuk upaya pemadaman pada Kamis pagi.

"Upaya pemadaman tidak bisa maksimal karena angin di atas terlalu kencang dan vegetasi di atas sudah kering sehingga api cepat menyebar," katanya.

Ia menuturkan api yang membakar vegetasi semak dan rumput tersebut telah menjalar ke barat dan ke timur.

"Kebakaran itu di bagian atas membakar semak dan rumput. Untuk tanaman kayu-kayuan aman," katanya.

Ia mengatakan untuk menghemat energi, petugas dan masyarakat yang memadamkan api sementara turun dan Jumat (21/8/2015) pagi akan naik lagi dengan kekuatan yang lebih besar agar api bisa dipadamkan secara tuntas.

Ia menuturkan pada Kamis diterjunkan sekitar 40 orang, baik dari petugas maupun masyarakat, namun pada Jumat pagi kekuatan akan ditambah.

Ia menjelaskan pada Jumat pagi akan dikerahkan masyarakat bukan hanya dari Sawangan Magelang, tetapi dari timur diterjunkan warga dari Selo, Kabupaten Boyolali dan dari utara, warga Getasan, Kabupaten Semarang.

Ia mengatakan karena kebakaran di atas ketinggian, pemadaman hanya bisa dilakukan dengan cara manual, yakni "gepyokan".  Sedangkan luas areal yang terbakar belum bisa diketahui karena kebakaran masih berlangsung. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI