Ledakan Kimia, Tiga Perusahaan Energi Cina Diminta Tutup

Kamis, 20 Agustus 2015 | 18:14 WIB
Ledakan Kimia, Tiga Perusahaan Energi Cina Diminta Tutup
Kawasan ledakan kimia di Pelabuhan Tianjin, Cina. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 3 perusahaan energi Cina diminta berhenti beroperasi. Permintaan itu menyusul ledakan gudang kimia di Pelabuhan Tianjin pekan lalu.

Reuters melansir otoritas Hangzhou yang meminta pemberhentian operasi perusahaan itu. Pemberhentian operasi itu lantaran adanya kekhawatiran adanya ledaan baru. Sebab di sekitar pelabuhan terdapat rumah dan sekolah.

Pemerintah Hangzhou mengatakan perusahaan yang diminta ditutup itu menyimpan setidaknya 3.000 ton bensin dan solar. "Ada resiko keselamatan," kata pemerintah Hangzhou dalam situsnya.

Gudang bahan kimia berbahaya menempati area seluas 500 meter persegi. Tempat itu setidaknya harus dibantun 1.000 meter jaraknya dari bangunan umum dan fasilitas transportasi. Ini sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Administrasi Keselamatan Nasional pada tahun 2001.

Namun lokasi pemukiman dekat taman industri dan pelabuhan selama 10 tahun terakhir.

Sebelum permintaan penutupan 3 perusahaan itu, di kota Shenzhen tenggara, biro perumahan lokal telah meminta dua perusahaan gas ditutup. Perusahaan itu adalah Shenzhen Gas dan Shenzhen City Shenchanghongyuan Liquefied Petroleum Gas Company. Mereka harus berhenti beroperasi akhir Agustus ini. Mereka harus pindah depot.

Fasilitas penyimpanan gas dari dua perusahaan itu terletak 250 meter dari daerah perumahan besar dengan populasi 30.000 orang. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI