Suara.com - Sebanyak 518 unit atau bidang di rumah susun sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat telah disiapkan untuk warga kampung Pulo yang terkena dampak penggusuran. Penggusuran itu dilakukan untuk normalisasi Sungai Ciliwung.
Kepala Pengelola Rusun Wilayah III Said Ali mengklaim baru ada 429 warga telah mengambil undian untuk bisa menempati rusun tersebut. Pengundian dilakukan 6 Juni lalu.
"Kami sediakan 518 unit sesuai jumlah tempat tinggal warga yang digusur di Kampung Pulo. 6 Juni kemarin ada 429 yang ikut undian. Yang sudah ambil kunci ada 254 warga," ujar Said saat ditemui di Rusun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015).
Dikatakan Said, nantinya para warga Kampung Pulo gratis menempati unit rusun selama 3 bulan. Setelah itu mereka harus bayar Rp300 untuk Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Selain itu penggunaan listrik dan air ditanggung sendiri.
"Di bulan keempat dan seterusnya, tiap unit membayar Rp 300 ribu. Itu juga untuk keperluan operasional, seperti lift, kebersihan, keamanan, dan sebagainya. Itu di luar air dan listrik. Listriknya 900 watt pakai pulsa," katanya.
Rusunawa itu mempunyai 16 lantai. Itu hanya diperuntukan bagi warga Kampung Pulo yang memiliki hak guna bangunan, sertifikat hak milik dan akte jual beli notaris.
"Kalau yang ngekos atau ngontrak di situ ya nggak bisa. Hanya khusus warga Kampung Pulo saja," kata dia.