Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemerintah siap menampung warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang hari ini rumahnya digusur. Kalau mereka mau, bisa menempati Rumah Susun Sederhana Sewa Jatinegara Barat.
"Kita usahakan tertampung. Kalau dia penduduk di situ, pasti kita tampung. Kemarin di rusun Jatinegara masih kosong," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta.
Djarot mengatakan pemukiman padat penduduk di Kampung Pulo digusur karena berdiri di atas tanah negara dan tidak layak untuk tinggal warga karena sering kebanjiran.
"Ini kita bantu warga Kampung Pulo untuk relokasi yang sudah disiapkan di rusun Jatinegara, tetap pertama yang kita lakukan itu persuasif," katanya.
Warga Kampung Pulo mengungkapkan mengapa melakukan perlawanan saat rumah mereka akan digusur aparat.
"Katanya mau ada ganti rugi uang, jangankan rumah, kandang ayam juga katanya mau diganti juga kalau ada yang punya," kata Muksin, salah satu warga.
Tapi ternyata, kata Muksin, janji pemerintah tidak sesuai kenyataan, misalnya soal kompensasi rumah susun. Itu sebabnya, mereka pun emosi.
"Katanya gratis, buat ambil kunci rusun aja justru malah harus bayar dulu, mana janjinya yang katanya gratis," kata Muksin.
Muksin mengatakan warga Kampung Pulo memang tidak mempunyai sertifikat rumah, mereka hanya memegang surat girik.
Kendati ditentang keras, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan aparat akan tetap mengeksekusi.