Suara.com - Proses penggusuran rumah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mendapat perlawanan warga yang merasa tidak mendapatkan kompensasi yang layak.
Tak hanya melempari petugas Satpol PP dengan batu, sebagian warga sampai membakar satu unit alat berat yang akan dipakai untuk membongkar bangunan.
Suasana siang ini terasa mencekam. Apalagi, jumlah anggota polisi yang mengawal proses relokasi dari Polda Metro Jaya ditambah.
Tadi, aparat sempat menembakkan gas air mata ke arah warga agar mereka mundur.
Sementara alat berat yang terbakar, saat ini sudah dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran. Tapi, kondisinya sudah rusak berat.
Dari Balai Kota DKI Jakarta, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan penggusuran akan tetap berjalan.
"Kampung Pulo kita tetap gusur karena beberapa orang sudah pindah, yang minta ganti rugi saya uang dari mana, dasarnya apa minta, ya kan, logikanya begini kalau bangunan liar di atas tanah negara (masak) kita ganti bangunan itu," kata Ahok.
"Misalnya kan gini kan kamu bangun rumah di atas sertifikat tanah kamu hanya karena salah bangun lalu datang penataan kota membongkar bangunan anda ganti rugi nggak selama ini? Tidak, karena anda salah tanpa izin membangun walaupun di atas tanah kamu," Ahok menambahkan.