Suara.com - Istana Wakil Presiden menyebutkan proyek proyek listrik 35.000 megawatt harus diwujudkan. Jika tidak dampaknya berbahaya.
Dalam komentarnya kepada suara.com, Juru Bicara Wapres, Husein Abdullah menjelaskan penambahan daya listrik ini berkaitan dengan fasilitas penunjang industri. Jika pasokan terganggu, akan menyebabkan pengangguran besar-besaran.
"Tanpa Industri, serapan tenaga kerja kita akan rendah. Bakal Banyak pengangguran, dan kita semakin tertingal," kata Husein, Rabu (19/8/2015).
Belum lagi, lanjut Husein, kebutuhan listrik rumah tangga. Ini mendesak.
"Apa kita mau membiarkan seluruh kota di Indoneia harus merasakan pemadaman listrik bergilir? Rizal Ramli ini, apa mau lihat Indonesia mati lampu. Kalau Rizal Ramli cerdas dan bijaksana, harusnya membantu pemikiran melakukan terobosan. Setidaknya kalau tidak mampu, lebih baik tutup mulut saja," kata Husein.
Kata Husein, sebagai menteri, Rizal bisa menanyakan soal proyek itu ke sidang kabinet atau rapat terbatas di Istana Kepresidenan. "Ini Negara, ada tata tertibnya," kata Husein.
Sebelumnya, Sabtu (15/8/2015) pekan lalu Rizal Ramli menyebut mega proyek listrik 35.000 MW hal mustahil. Katanya ini proyek ambisius. Rizal pun menentang pembangunan mega proyek tersebut. Dia menantang berdebat di depan umum dengan JK soal pembangunan proyek listrik 35 ribu MW.