Tersangka Pelaku Bom Bangkok Tertangkap Kamera CCTV

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2015 | 16:32 WIB
Tersangka Pelaku Bom Bangkok Tertangkap Kamera CCTV
Lelaki yang diduga tersangka pelaku serangan bom di Bangkok, Thailand. (Reuters/Thai Police)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwajib Thailand, hari Selasa (18/8/2015), mengatakan bahwa mereka tengah mengejar tersangka pelaku serangan bom di depan kuil Erawan di Bangkok, Senin (17/8/2015). Si tersangka terlihat di rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

Kepala Kepolisian Nasional, Somyot Pumpanmuang mengatakan, tersangka mengenakan kemeja kuning. Orang tersebut awalnya terlihat di CCTV sedang membawa tas. Namun, saat kembali terekam CCTV, ia sudah tidak lagi membawa tas.

Polisi belum dapat memastikan identitas orang tersebut. Bisa jadi, ia merupakan warga Thailand, namun bisa pula orang asing.

"Lelaki tersebut membawa tas punggung dan berjalan melewati TKP saat insiden itu terjadi. Namun kami harus memeriksa rekaman CCTV sebelum dan sesudahnya untuk menyelidiki apakah ada kaitannya," kata Somyot dalam sebuah konferensi pers.

Sebelumnya, polisi menegaskan bahwa pelaku pengeboman bisa kelompok mana saja, termasuk elemen-elemen tertentu yang berlawanan dengan pemerintahan militer Thailand. Senada dengan pernyataan tersebut, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha juga menyebut bahwa masih ada kelompok-kelompok anti-pemerintah di dalam negeri.

Polisi masih terlihat berjaga-jaga di lokasi ledakan bom. Beberapa diantaranya membawa sarung tangan dan kantong plastik untuk mencari petunjuk serangan yang terjadi pada Senin malam.

Polisi mengatakan, jumlah korban tewas akibat ledakan mencapai 22 orang, sementara korban luka-luka berjumlah 123 orang. Menurut polisi, ledakan berasal dari bom pipa.

Menyusul insiden tersebut, nilai tukar mata uang Thailand turun 0,57 persen, yang terendah dalam lebih dari enam tahun terakhir. Sementara itu, nilai perdagangan saham merosot tiiga persen. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI