Menkopolhukam Cari Info Keberadaan Duit Rp6,5 M di Trigana Air

Selasa, 18 Agustus 2015 | 13:29 WIB
Menkopolhukam Cari Info Keberadaan Duit Rp6,5 M di Trigana Air
Deputi Bidang Operasional Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru menunjukkan lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air, Jakarta, Senin (17/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan akan mencari perkembangan informasi tentang keberadaan uang tunai Rp6,5 miliar yang dibawa empat penumpang pesawat Trigana Air yang merupakan karyawan PT. Pos Indonesia asal Papua. Uang tersebut merupakan uang Program Simpanan Keluarga Sejahtera untuk masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Saya belum cek lagi, lima menit lalu saya dapat berita, belum (ditemukan). Nanti saya cek lagi," Luhut di kantornya, Selasa (18/8/2015).

Uang tersebut merupakan bantuan pemerintah melalui Kementerian Sosial. Keempat pegawai PT. Pos Indonesia ditugaskan untuk menyalurkan dana kepada masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. PT. Pos harus membawanya dalam bentuk tunai karena terbatasnya akses bank ke daerah tersebut.

Lebih jauh, Luhut mengatakan sistem operasi dan kontrol penerbangan yang melewati wilayah pegunungan Papua harus dievaluasi.

"Paling penting ke depan pengecekan daerah perintis (daerah terpencil) perlu penilaian ulang pesawat, prosedur dan instrumen landing system-nya," kata Luhut.

Luhut menambahkan peralatan pemandu pesawat melalui wilayah terpencil Papua saat ini masih minim. Oleh karena itu, pesawat-pesawat yang terbang menuju ke sana harus dilengkapi teknologi canggih.

"Alat-alat pemandu pesawat itu juga sangat minim ketika melewati daerah perintis," kata dia.

Pesawat Trigana Air rute Jayapura-Oksibil lepas landas dari Bandara Sentani pada Minggu (16/8/2015) pukul 14.22 WIT dan hilang kontak jam 14.55 WIT.

Pesawat naas tersebut, hari ini ditemukan dalam keadaan hancur di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, beserta 54 korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI