Kenangan Perjumpaan Terakhir Sahabat dengan Pramugari Trigana Air

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2015 | 11:58 WIB
Kenangan Perjumpaan Terakhir Sahabat dengan Pramugari Trigana Air
Pesawat ATR 42-300. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Resha Resita, sahabat baik Dita Amelia Kurniawan, pramugari pesawat Trigana Air PK-YRN nomor penerbangan IL-267 yang jatuh di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menceritakan saat terakhir dirinya berjumpa dengan Dita. Kurang lebih sepekan sebelum peristiwa naas menimpa pesawatnya, Dita sempat menginap di rumah kost Resha.

"Terakhir aku ketemu dia itu tanggal 10 (Agustus). Aku terbang bareng 6 hari sama dia. Pulang bareng aku. Nginep di kostan," kata Resha kepada Suara.com.

Saat itu, mereka menghabiskan waktu bersama. Dita bahkan sempat menemani Resha pergi ke salon kecantikan.

"Aku dianterin ke salon buat potong rambut. Terus habis itu dia pergi sama pacarnya jalan. Pacarnya juga sahabat aku," ujar Resha.

Sebelum berpisah, Dita memberikan salam perpisahan yang tidak biasanya ia lakukan. Sampai-sampai, Resha merasa heran dengan sikap agak berbeda yang ditunjukkan sahabatnya itu.

"Sebelum pergi dia peluk aku kenceng banget. Terus nyiumin aku bolak-balik. Pipi, kening, sampe bibir aku dicium. Aku sampe bilang, 'please deh dit jangan gitu ah, sambil ngakak. Aku pikir itu dia cuma gemes sama aku. Nggak ada firasat apa-apa," kenang Resha.

Resha sudah berkawan lama dengan Dita. Perkenalan mereka terjadi sejak tiga tahun yang lalu ketika kedua sama-sama menjalani pendidikan di sekolah pramugari di kawasan Jakarta Timur.

 

Seluruh 54 penumpang dan awak pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan 257 rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak Minggu sore (16/8), telah berhasil ditemukan.

"Info lanjut pukul 12.30 waktu setempat (WIT) jumlah korban Trigana bertambah menjadi 54 orang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Dia mengatakan pada pukul 11.00 WIT dilaporkan terdapat 38 jenazah, yakni 37 dewasa dan satu anak.

"Jenazah masih berada di lokasi belum bisa dievakuasi," ungkapnya.

REKOMENDASI

TERKINI