Pesan BBM Terakhir yang Dikirim Pramugari Trigana Pada Sahabatnya

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2015 | 11:24 WIB
Pesan BBM Terakhir yang Dikirim Pramugari Trigana Pada Sahabatnya
Pintu masuk kantor Trigana Air di Jakarta. (Reuters/Darren Whiteside)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Resha Resita, salah seorang sahabat baik Dita Amelia Kurniawan, pramugari Trigana Air PK-YRN nomor penerbangan IL-267 yang jatuh di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terakhir kali berkomunikasi dengan rekannya tersebut pada Minggu (16/8/2015) pagi. Resha, yang juga berprofesi sebagai pramugari, mengaku tidak mendapat firasat buruk apapun soal peristiwa yang menimpa sahabatnya tersebut.

"Sempet bbm-an sama dia pagi sebelum aku terbang, pagi jam 4 pagi. Minta foto aku. Aku kirimin. Bercanda canda gitu ngga ada firasat sama sekali," ujar Resha lewat pesan singkat kepada Suara.com.

Sebelum pergi bekerja pada hari itu, Resha kembali menerima pesan bbm dari Dita. Namun, lantaran pesawat yang ia naiki sudah akan lepas landas, Resha tak sempat membalas pesan tersebut.

"Sebelum take off aku mau matiin hape. Aku lihat hape ternyata ada bbm dia. Nggak bilang apa-apa. Cuma ngasih emoticon doang. Emote sedih sama nangis. Aku nggak nanya lagi karena udah keburu mau terbang," ungkap Resha.

Menurut Resha, Dita memang terbiasa mengirim pesan dan emoticon seperti itu jika ingin berkeluh kesah padanya.

"Aku ngga ada firasat apa-apa, karena emang dia biasanya kayak gitu kalo lagi mau curhat," kata Resha.

Resha sudah berkawan lama dengan Dita. Perkenalan mereka terjadi sejak tiga tahun yang lalu ketika keduanya sama-sama menjalani pendidikan di sekolah pramugari di kawasan Jakarta Timur.

 

Seluruh 54 penumpang dan awak pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan 257 rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak Minggu sore (16/8), telah berhasil ditemukan.

"Info lanjut pukul 12.30 waktu setempat (WIT) jumlah korban Trigana bertambah menjadi 54 orang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Dia mengatakan pada pukul 11.00 WIT dilaporkan terdapat 38 jenazah, yakni 37 dewasa dan satu anak.

"Jenazah masih berada di lokasi belum bisa dievakuasi," ungkapnya.

REKOMENDASI

TERKINI