Suara.com - Sepekan sudah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Tangerang tidak mengalirkan air ke pemukiman warga. Sebab terjadi kekeringan di sana.
Sungai Cisadane sebagai sumber air baku PDAM Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang mengering. Sehingga sudah tidak ada pasokan air.
Berbagai cerita dan keluhan disampaikan warga Tangerang. Salah satunya cerita dari Samuel, warga Karawaci. Keran rumahnya tidak mengeluarkan air sejak awal pekan lalu. Bahkan tidak menetes sekali pun.
"Ini sudah seminggu. Terakhir keluar Senin (10/8/2015) lalu," cerita Samuel kepada suara.com, Senin (17/8/2015).
Persediaan air yang mengucur itu hanya bertahan 2 hari. Setelah itu air mengering.
"Sejak Rabu, saya berangkat ke kantor nggak mandi. Numpang mandi di Kantor," katanya.
Samuel bekerja di perusahaan kreatif di Serpong, Tangerang Selatan. Dia harus pagi-pagi sekali ke kantor untuk bisa mandi di toilet. Di atas pukul 7.00 WIB, karyawan sudah datang.
"Karena kering ini, saya harus makan di luar karena tidak ada air untuk cuci piring. Selain itu mandi di Kantor," ceritanya.
Sebelumnya terganggunya pasokan air di kawasan Kabupaten dan Kota Tangerang ini lantaran musim kemarau dan bocornya Bendungan Pintu Air Sepuluh di Kota Tangerang. Air yang mengalir di Sungai Cisadane menjadi sumber pasokan air bersih yang dikelola PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang dan Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Sementara air di Sungai Cisadane mengering. Ada 27 ribu pelanggan mereka di Kota dan Kabupaten Tangerang.