Suara.com - Presiden Joko Widodo berharap jangan ada spekulasi informasi tentang penyebab kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42/300 saat dalam perjalanan dari Jayapura menuju Oksibil. Posisi pesawat yang membawa 54 orang tersebut telah ditemukan di pegunungan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, namun malam ini belum bisa dievakuasi karena terkendala medan dan cuaca.
"Saya harapkan tidak ada spekulasi apa pun kecuali dari otoritas yang ditunjuk ini demi hindari kesimpangsiuran info. Biarkan KNKT yang selidiki dan ambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan," demikian dikatakan Presiden dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2015) petang.
Presiden juga meminta Kementerian Perhubungan untuk terus memperbaiki sistem keselamatan dan kualitas penerbangan agar kasus serupa tak terjadi lagi.
"Sekali lagi, saya nyatakan berduka cita atas kecelakaan ini, kita doa yang terbaik untuk kru dan penumpang pesawat," kata Jokowi.
Basarnas menyatakan posisi pesawat Trigana Air naas tersebut berada di ketinggian sekitar tiga ribu meter dari permukaan laut atau 8.300 kaki di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pesawat bernomor IL 267 tersebut hilang kontak saat terbang dari Jayapura ke Oksibil, Minggu (16/8/2015). Pesawat berangkat jam 14.22 WIT, seharusnya tiba jam 15.04 WIT. Pesawat hilang kontak jam 14.55 WIT.