Suara.com - Maskapai penerbangan Trigana Air mengklaim sudah mengerahkan kemampuan penuh untuk mengevakuasi pesawatnya yang jatuh di Pegunungan Bintan, Distrik Okbape. Termasuk mengerahkan peralatan evakuasi.
Manajemen Security Trigana Air, Alfred A Purnomo mengatakan sudah mengirimkan timnya ke lokasi jatuhnya pesawat. Ada belasan kru Trigana Air di sana. Termasuk mengerahkan 2 pesawat ke Oksibel.
"Seluruh kekuatan Trigana telah kita kerahkan yang ada di Sentani. Ada belasan kru kita di sana. Sudah ada dua pesawat yang ada di Oksibel. Ada tiga pesawat yang sudah melaksanakan pencarian ini sampai ditemukan," kata Alfred di kantor Trigana Air, Jakarta, Senin (17/08/2015).
Trigana Air menyatakan akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban. "Kami akan melakukan tanggungjawab sesuai dengan peraturan yang ada. Karena itu sudah menjadi kewajiban kami. Kami akan berikan yang terbaik untuk keluarga korban," ujarnya.
"Atas nama pimpinan Trigana Air, kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Kami juga mohon maaf atas kejadian yang tidak diinginkan oleh kita semua ini," kata Alfred.
Diketahui, ada lima crew pesawat yang Trigana Air yang diduga menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut, mereka ialah pilot Hasanudin, Aryadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario. Trigana Air dengan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil hilang kontak pada Minggu (16/8/2018) pukul 14.55 WIT.